Jumat, 12 April 2013

AIR DAN KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Tiap makhluk hidup membutuhkan air. Air (H2O) merupakan kebutuhan pokok hidup manusia dan sekitar 70-80%  dari berat badan tubuh manusia adalah mengandung air, (WHO), Menetapkan kebutuhan per orang per hari di desa 60 liter, dikota antara 100 samapi 150 liter.
Penyedian air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memegang peranan penting dalam meurunkan angka kejadian berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui air atauterkait dengan air.
Ada tiga keprihatinan krusial dalam keterkaitan antara air dan kesehatan (laporan komisi WHO mengenai kesehatan dan lingkungan). Pertama adalah keterbatasan yang dihadapi oleh Negara-negara yang miskin air dan dampkanya terhadap manusia. Kedua pemeliharaan mutu air menghadapi permintaan yang semakin bertambah. Ketiga adalah menyangkut hubungan langsung antara air dan kesehatan, khususnya kepada penyakit-penyakit yang di akibatkan oleh air dengan jumlah dan mutu yang kurang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Suplai air yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan menambah masalah, untuk mempertahankan mutu air dengan dasar pemikiran ini kebutuhan tersebut harus mencakup kuantitas dan kualitas. Oleh karena itu pertimbangan-pertimbangan dari berbagai aspek perlu diperhatikan sebagai dasar perencanaan air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan baik aspek teknis (jumlah penduduk, perkembangan IPTEK dan pola hidup masyarakat serta keadaan daerah), aspek administrasi dan aspek sosial serta aspek hokum dan perundang-undangan.
B.   Rumusan masalah
1.   Bagaimana Air dengan Kesehatan?
2.   Sakit apa yang di timbulkan oleh bahan kimia?
3.   Bagaimana standar Kualitas air minum?
C.   Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1.   Untuk Mengetahui mengenai Air dan Kesehatan.
2.   Untuk Mengetahui Sakit yang ditimbulkan akibat bahan kimia.
3.   Untuk Mengetahui standar Kualitas air Minum.

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Air dan kesehatan
Air adalah air yang terdapat di alam dan atau berasal dari  sumber air yang terdapat di atas permukaan tanah tidak termasuk air yang terdapat dilaut.
Air minum adalah air yang melalu proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Di sadari bahwa air merupakan kebutuhan pokok yang mutlak diperlukan. Jumlah air pada tubuh kita kira-kira 70-80% dari tubuh badan kita. Ait harus tetap dijaga jumlahnya didalam badan, karena air selama beberapa hari saja, maka kemungkinan terjadi ya berbagai macam penyakit dan bila berlamjut akan menimbulkan kematian.
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan harus menjadi pusat perhartian dalam kaitannya dengan lingkungankhususnya mengenai air. Namun demikian Kesehatan Lingkungan jarang memperoleh prioritas yang tinggi dalam kebijakan-kebijakan lingkungan dalam pembangunan walaupun sebenarnya mutu lingkungan dan hakekat pembangunan adalah determinan utama kesehatan.Laporan komisi WHO mengenai kesehatan dan lingkungan bahwa masalah-masalah yang paling mendesak di dunia adalah penyakit-penyakit dan kematian dini/ premature akibat penyebab-penyebab biologis di dalam lingkungan manusia, yakni; di air, penyebab-penyebab tadi menyebabkan kematian dini atas jutaan orang khususnya bayi dan anak-anak, juga penyakit atau kecacatan diantara ratusan juta orang lain. Masalah yang dicontohkan dan dirasakan Negara-negara berkembang adalah bayi atau anak meninggal setiap tahun kurang lebih empat juta orang akibat penyakit diare, terutama sebagai akibat air atau makanan yang tercemar.
Peranan air terhadap kesehatan                         
Bila musim kemarau manusia merasa kekurangan air, hal itu adalah wajar, memang pada saat itu sangat sulit diperoleh air karena jumlahnya sangat kurang. Tetapi tidak sedikit pula orang pada musim hujan kekurangan. Tetapi tidak sedikit pula orang pada musim hujan kekurangan air, dimana pada saat itu air bermlimpah-limpah dan jumpai dimana-mana. Air yang dibutuhkan manusia bukanlah sembarang air tetapi air yang benar-benar  sehat dan tidak mengagnggu kesehatan manusia. Jelaslah bagi kita semua betapa pentingnya peranan air bagi kehidupan manusia, bukan saja untuk dalam proses-proses hidup, tetapi juga untuk proses-proses lainnya seperti industry, pertanian, pamadam kebakaran dan lain-lain. Pada uraian terdahulu di atas bahwa tubuh manusia mengandung antara 70-80% air dari seluruh berat badan. Air di daerah jaringan lemak terdapat kira-kira 90%. Darah dan getah bening sebahagian besar terdiri dari air.
Apabila suatu saat tubuh kehilangan seluruh cadangan lemak dan juga kehilangan setengah dari cadangan protein, hal ini tidak akan membahayakan bagi tubuh manusia, namun bila terjadi bila terjadi kehilangan 20% saja air dari dalam tubuh, akan bias mengakibatkan kematian. Hal yang samapun dapat berlaku bagi makhluk hidup lain. Jadi tanpa adanya air maka semua proses kehidupan baik itu abgi manusia maupun binatang akan terganggu dan kemudian terhenti sama sekali yang berarti kematian.
Pengaruh Air terhadap Kesehatan:
Secara khusus pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:
1.    Pengaruh tidak langsung
            Sama halnya dengan udara, pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatakan untuk pembangkit tenaga listrik untuk industry, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh adalah pengotoran badan-badan air dengan zat kimia yang menurunkan kadar oksigen terlarut, zat-zat kimia tidak beracun yang sukar untuk diuraikan seacara alamiah dan menyebabkan masalah khusus seperti estetika, kekeruhan karena adnya zat-zat tersuspensi.
a.    Zat-zat pengikat oksigen
      Zat-zat pengikat Oksigen kebanyakan adalah zat kimia organic, yang banyak dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai makanan dan sumber energy untuk pertumbuhannya. Zat tersebut diuraikan dalam proses metabolism mikrobah yang terbentuknya senyawa yang lebih sederhana, dan pada akhirnya menjadi zat anorganik dan gas. Oksigen terlarut didapat karena proses transfer dari atmosfir ke air dan transfer lewat fotosintesis algae dan lain tumbuhan berwarna.
      Kualitas badan air akan terganggu oleh zat-zat tersebut, apabila transfer oksigen dari udara ke air berjalan lebih lambat daripada penggunannya dalam proses biokimia tadi. Misalnya apabila zat organic menstimulir tumbuhnya tanaman air,maka bila tanaman telah menutup permukaan air, proses transef oksigen akan teganggu. Ikan yang sensitive terhadap kadar oksigen dalam air akan mati pada kadar oksigen kurang dari 3-5 mg/L. Apabila BOD ( Biochemical oxygen demand) semakin tinggi, maka kehidupan ikan diperairan semakin terancam secara progresif, sampai terjadi kematian ikan secara total. Habisnya oksigen terlarut akan menyebabkan tumbuhnya organisme anaerob beserta hasil metabolismnya yang menyebabkan bau. Pengaruh zat-zat pengikat oksigen ini terhadap kesehatan terjadi secara tidak langsung karena kematian mata rantai makanan (ikan) dan untuk alas an estetika. Selain itu daya guna air untuk kesehatan akan menurun.
b.    Pupuk Tanaman
      Akhir-akhir ini pupuk buatan banyak digunakan di kegiatan pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan produksi bahan pangan per luas area yang sama. Pupuk yang paling banyak dipakai  terdiri dari elemen N (nitrogen), P (Pospor), dan K (kalium). Hal tersebut  dilakukan karena jumlah penduduk  yang semakin meningkat, dan lahan pertanian semakin berkurang. Dengan menggunakan pupuk, diharapkan panen akan bertambah, lebih banyak (daya dukung meningkat akibat teknologi pertanian).
      Pupuk yang dipergunakan di daerah perrtanian ini tidak semuanya terpakai, sebagin akan terbuang keadalam perairan. Karena pupuk tersebut juga bermanfaat bagi tumbuhan air, maka terjadi pertumbuhan yang berlebih di permukaan perairan. Cepatnya pertumbuhan tanaman air akan mempercepat terjadinya eutrofikasi sungai/danau, sehingga menjadi keruh dan suatu saat bias mendangkal.
      Suatu perairan dapat sama sekali tertutup oleh tumbuahan sehingga mengurai cahaya yang dapat masuk ke dalam air. Selain itu oksigen terlarut menjdi berkurang, air semakin menjadi anaerobic, anyir dan berbau, ssehingga mengurangi populasi organism yang aerob dan menurunkan nilai estetika. Dengan demikian, daya guna air bagi kesehatan secara tidak langsunng lewat musnahnya  rantai makanan yang bersifat aerob.
c.    Material Tersuspensi
      Materi yang tersuspensi adalah materi yang mempunyai ukuran lebih besar daripada molekul/ion yang terlarut Materi yang tersuspensi ini dapat digolongkan  menjadi dua yakni, yakni zat pada dan koloid. Zat padat tersuspensi dapat mengendap apabila keadaa air cukup tenang, ataupun mengapung apabila sangat ringan, materi inipun dapat disaring. Koloid sebaiknya sulit mengendap dan tidak dapat  disaring (filter) air biasa.
      Materi tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik terhadap kualitas air karena menyebabkan kekeruhan dan mengurangi cahaya yang dapat masuk ke dalam air. Oleh karenanya manafaat air akan berkurang,dan organism yang butuh cahaya akan mati.setiap matinya organisme akan menyebabkan terganggunya mata rantai makanan/ekosistem. Apabila zat ini sampai di muara sungai dan bereaksi dengan air yang asin, maka koloid maupun zat terlarut dapat mengendap di muara-muara dan proses inilah yang mentebabkan terbentuknya delta-delta. Dapat dimenrti bahwa pengaruhnya terhadap kesehatan pun menjadi tidak langsung.
d.    Zar-zat kimia penyebab masalah khusus
      Ke dalam kategori ini termsuk segala macam zat organik dan anorganik. Misalnya Fenol yang beraksi  dengan khlor (Disenfektan dalam pengolahan air) menjadi khlorfenol yang menimbulkan baud an rasa tidak enak. Dapat pula zat-zat kimia dalam air masuk kedalam tubuh ikan dan menyebabkan baud an rasa daging ikan yang kurang enak. Dengan demikian timbul masalah estetika dan masalah perikanan. Zat organic yang beraksi dengan khlor dapat juga menjadi senyawa yang karsinogenetik, seperti organokhlorin, dalam hal ini maka pengaruh terhadap kesehatan dapat bersifat langsung. Terbentuknya senyawa organo-khlorin secara tidak sengaja, saat ini mulai di kelola, karena banyak oporganoklhoorin yang bersifat karsinogenik dan persisten.
e.    Panas
      Panas merupakan contoh pengotoran air oleh zat fisis. Buangan panas terutama berasal dari industry yang besar, dimana air diperlukan untuk proses pendinginan misalnya didapat di industry pembangkit tenaga listrik. Buangan panas dari industry dapat langsung dibuang keperairan apabila air hanya dialirkan satu kali saja, tetapi apabila pendinginan dilakukan dengan memakai menara pendingin, maka sebagian dari panas akan hilang karena terjadinya evaporasi.
      Panas akan mengurangi potensi sumber air untuk suatu proses pendinginan yang biasanya dibutuhkan dalam proses industri. Selain itu meningginya temperature air dapat menyabebkan mengkatnya rasa dan bau, karena reaksi biokimia akan berjalan dengan lebih cepat, padahal daya larut oksige dalam air menjadi berkurang, karena cenderung menguap dalam keadaa panas. Buangan air yang panas, di Negara beriklim dingin kadang-kadang dapat dimanfaatkan untuk penghagatan, secara langsung air yang panas dapat dipakai unruk irigasi dimusim dingin, sehingga waktu bercocok tanam bias diperpanjang karenanya. Demikian pula dalam bidang peternakan ikan dan kerang.
2.    Pengaruh Langsung
            Pengaruh air secara langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air, dan terjadi karena air selain untuk diminum, juga berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar agen penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar penyakit. Kualitas air dapat berubah apabilah kapasitas air untuk membersihkan dirinya telah terlampaui. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah serta insentitas aktivitas penduduk yang tidak hanya meningkatkan kebutuhan air tetapi juga meingkatkan jumlah dan memperburuk kualitas air buangan. Buangan-buangan inilah yang merupakan sumber-sumber pengotoran perairan.
a.    Zat-zat kimia yangpersisten
      Sebaliknya dari zat kimia yang terurai oleh mikroba dengan memanfaatkan oksigen terlarut, zat-zat persisten, tidak dapat diuraikan untuk jangka waktu yang cukup lama dalam kondisi perairan yang normal. Oleh karena itu tidak dapat dimekanisme alamiah yang dapat menguraikan zat tersebut dan tidak ada jalan alamiah bagi perairan untuk membersihkan diri dari zat-zat tersebut, maka akan terjadi akumulasi didalam air maupun organisme air dan didalam rantai makanan biota akuatik, yang akhitnya akan masuk kemanusia. Oleh karena itulah timbul kekhawtiran di antara para ahli lingkungan akan terjadi dampak diwaktu yang akan datang.
      Sebagai contoh zat persisten adalah deterjen yang terbuat dari alki sulfonat yang tidak linier atau bercabang. Selain itu, deterjen juga menimbulkan busa busa diperairan yang secara estetik tak dapat dieterima, dan menimbilkan kesulitan dalam pengolahan air. Contoh lain adalah DDT (dikhloro-diphenyl-trikhloroetan) yang pernah digunakan dalam pembaratasan nyamuk Malaria di seluruh dunia. DDT telah banyak bermanfaat diberbagai Negara dalam pemberantasan penyakit yang menyebar lewat nyamuk. Oleh karenanya kasus kematian akibat penyakit-penyakit tersebut setiap tahunnya akan terus menurun darstis.
b.    Zat Radioaktif
      Zat radioaktif dalam jumlah yang cukup banyak akan menimbulkan efek terhadap kesehatan, tetapi hal ini tidak akan terjadi apabila pengendalian buangan zat radioaktif dilaksanakan dengan sangat ketat. Namun demikian, zat radioaktif, dalam jumlah yang sedikit pun adapt pula menimbulkan masalah terjadi biomagnifikasi didalam orgaisme akuatik. Besar kecilnya masalah ini sangat tergantung pada kadar magfiaksi, peran organisme tersebut dalam rantai makanan, serta lamanya waktu paruh zat radioaktif selain itu sedemikian biasanya tidak dapat di gunakan oleh industri pembuat film.
c.    Penyebab penyakit
      Adanya penyebab penyakit didalam air, dapat menimbulkan efek langsung terhadap kesehatan, Penyeban penyakit yang mungkin  ada, dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
1.    Penyebab hidup, yang menyebabkan penyakit menular, dan
2.    Penyebab yang tidak hidup, yang menyebabkan penyakit tidak menular.
B.   Sakit akibat bahan Kimia
Ribuan zat kimia organik berhasil diidetifikasi dalam air minum di seluruh dunia, banyak di antaranya ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Ada beberapa unsur kimia pokok dalam air yan g dapat menimbulkan masalah atau penyakit, dalam peristiwa semacam itu, air biasanya tidak dapat diminum karena rasa,bau, dan tampilannya tidak dapat diterima.Masalah yang berkaitan dengan unsur kimia pokok dari air minum muncul terutama dari kemampuan unsure tersebut menimbulkan efek yang merugikan kesehatan setelah periode paparan yang panjang kontaminan yang menjadi sorotan khusus adalah yang bersifat toksik.
Pemaparan jangka panjang terhadap bahan kimia akan menimbulkan berbagai macam masalah atau penyakit seperti:
1.    Terjadinya kerusakan pada ginjal, hati, tulang, dan pankkreas itu di akibatkan oleh  paparan  Cadmium di dadalam air minum. Apabila Cadmium masuk kedalam tubuh, maka sebagian besar akan terkmpul dihati,ginjal dan ada sebagian yg dikeluarkan .
2.    Terjadinya kerusakan pada sel tubuh yang diakibatkan oleh paparan zat kimia cobalt,gejala utama saat terpapar oleh cobalt yaitu akan merasakan sesak nafas, sakit diidaerah jantung dan lambung, dan batuk. Kebanyakan penderita adalah mereka yang keserngan mengomsumsi bir dalam jumlah yang banyak.
3.    Terjadinya asbestosis yang diakibatkan oleh paparan Asbes dalam air minum.
4.    Masuknya perak kedalam air minum akan mengakibatkan terjadinya iritasi kulit, dan menghitamkan kulit.
5.    Intoksitas akut akibat konsumsi air sumur yang mengandung nitrat yang berkadar tinggi mengakibatkan terjadinya penyakit diare, seseorang akan menjadi koma bahkan jika tidak tetolong akan meninggal.
Dari Uraian diatas jelas bahwa pengaruh Zat kimia terhadap kesehatan itu sangat berbahaya, dan dapat mengakibatkan berbagai macam masalah ataupun penyakit yang ditimbulkannya akibat dari bahan kimia tersebut.
C.   Standar Kualitas air minum
Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidakl berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman pathogen dan segala makhluk yang membahayakan manusia. Tidak mengandung  Zat  kimia  yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat secara estetis, dan dapat merugikan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air (Water borne diseases).
Atas dasar pemikiran tersebut dibuat standar kualitas air minum yaitu suatu peraturan yang member petunjuk tentang konsentrasi berbagai parameter yang sebaiknya diperbolehkan ada di dalam air minum agar tujuan PAB dapat tercapai. Standar demikian akan berlainan dari Negara ke Negara, tergantung keadaan social budaya dan derajat kekebalan tubuh masyarakat, juga kemajuan teknologi suatu Negara.
Standar Kualitas air minum dikenal dalam peraturan menteri Kesehatan R.I. No. 907 tahun 2002 yang telah ditetapkan sebagai air minum, Sedangkan Standard kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sebagai syarat air bersih  dalam peraturan 416/MENKES/PER/IX/1990 yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan–persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Dengan peraturan ini telah diperoleh landasan hukum dan landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air bersih. Demikian pula halnya dengan air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih sehari-hari, sebaiknya air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan standard yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa nyaman. Jika salah satu dari syarat tersebut tidak terpenuhi maka besar kemungkinan air itu tidak sehat karena mengandung beberapa zat kimia, mineral, ataupun zat organis/biologis yang dapat mengubah warna, rasa, bau, dan kejernihan air (Azwar, 1990).
Untuk standar kualitas air secara global dapat digunakan Standar Kualitas Air WHO. Sebagai organisasi kesehatan internasional, WHO juga mengeluarkan peraturan tentang syarat-syarat kulaitas air bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi. Peraturan yang ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan sebagai pedoman bagi Negara anggota. Namun demikian masing-masing negara anggota, dapat pula menetapkan syaratsyarat kualitas air sesuai dengan kondisi negara tersebut.Hal ini penting karena syarat air minum ini merupakan salah satu dasar untuk dapat menarik wisata dari manca Negara. Akan tetapi, darimana pun asalnya, suatu standar, parameternya selalu di bagi kedalam beberapa bagian anatara lain sebagai berikut:
1.    Parameter fisis
Paramete fisis ini selain efeknya terhadap kesehatan, juga sering berguna di daerah perdesaan dimana tidak tersedia laboratorium, sehingga tidak dapat dilakukan uji air lengkap kimia, secara fisika, biologi, yakni orang mudah mengetahui kualitas air dan dari sifat fisiknya saja, seperti, Bau, Keruh, Rasa tidak enak, berbusa dll.
a.    Bau
Air minum tidak boleh berbau, yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan diminum oleh masyarakat. Bau air dapat member petunjuk air. Misalnya bau amis yang dapat disebabkan olehtumbuhan algae yang berlebih atau air terkontaminasi berbagai desinfeksi, terutama mereka yang  tidak  mengetahuinya, dan sudah terbiasa minum air sungai, dan air sumur dangkal.
b.    Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi. Baik yang bersifat anorganik maupu organic. Zat Anorganik biasanya, berasl dari lapukan batu dan logam, sedangkan yang organic dapat berasal dari lapukan tanaman dan/atau hewan. Zat organic menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembanganbiakannya. Bakteri ini juga merupakan zat organic tersuspensi, sehingga pertambhannya akan menambah pula kekeruhan air . Demikian pula dengan algae yang berkembangbiak karena adanya zat N, P, K akan menambah kekeruan air. Air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zattersuspensi tersebut. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan, bila mikroba itu pathogen.

c.    Rasa
Air minum biasanya tidak member rasa atau tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logam/amis,rasa pahit,asin,dan sebagainya. Efeknya tergantung pada penyebab timbulnya rasa tersebut.
d.    Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarut zat kimia yang ada pada saluran/pipa,, yang dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksi biokimia da dalam saluran/pipa, Mikroorganisme pathogen tidak mudah berkembang biak, dan di minum air dapat menghilangkan dahaga.
e.    Warna
Air minum tidak berwarna untuk alas an estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Secara alamiah, warna dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat yang terdapat di air rawa, berwarna kuning muda, menyerupai urin, oleh karenanya orang tidak mau menggunakannya.


2.    Parameter Kimiawi
a.    Antimoni
Atimoni merupakan logam yang banyak digunakan dalam semi konduktor, antifriksi , detector inframerah, dalam baterai, da juga dipakai dalam korek api. Antimoni ini sering terdapat dalam senyawa bersama arsen dan timbale. Keracunan antimoni sendiri dapat menyebabkan rasa mual,muntah,diare, dan menyebabkan kanker pada manusia.
b.    Alumunium
Almunium (Al) adalah metal yang mudah dibentuk, karenanya anyak digunakan sehingga terdapat banyak dilingkungan makanan, dan juga banyak digunakan untuk mengemas berbagai makanan dan minuman. Didalam standar air minum Al hanya digolongkan ke dalam zat yang mungkin menimbulkan keluhan dari pihak konsumen.
c.    Sianida
Sianida adalah senyawa sian (Cn) yang sudah lama terkenaal sebgai racun. Di dalam tubuh akan menghambat pernapasan jaringan, sehingga terjadi asfiksia, orang merasa tercekik dan cepat di ikuti kematian. Keracunan kronis menimbulkan malaise, dan iritasi, sianida ini didapatkan secara alamiah di berbagai tumbuhan. Apabila ada didalam air minum, maka untuk menghilangkannya diperlukan pengolahan khusus. Selain itu hidrocyanida juga mudah terbakar.
d.    Selenium
Selenium adalah logam yang berbau bawang putih didapat bersama-sam dengan Cu, Au, Ni, dan Ag. Selanium juga didapat antara lain pada industry gelas, kimia, plastik, dan semikonduktor. Dalam dosis besar seakan menyebabkan gejala seperti muntah dan diare.
e.    Natrium
Natrium elemen (Na) sangat reaktif, karenanya bila berada di dalam air akan terdapat sebagai suatu senyawa. Natrium sendiri bagi tubuh merupakan benda asing, tetapi toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya.
3.    Parameter Biologis
Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
a.  Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
b.  Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain.

4.    Parameter Radiologis
Radioaktivitas yang terdapat dalam suatu air dapat berasal dari kebocoran industri-industri nuklir, pusat-pusat pembangkit tenaga nuklir dan dari sampah-sampah radioaktif yang dapat bersatu dengan pasir atau lumpur dalam kehidupan biologis atau terlarut dalam air.
Zat radioaktif yang teraplikasi dalam teknologi nuklir yang digunakan pada berbagai bidang dapat menimbulkan sisa pembuangan. Dapat saja sisa zat radioaktif tersebut terbawa ke dalam lingkungan air. Pengaruh radioaktif ini dapat mengakibatkan gangguan pada proses pembelahan sel, rusaknya kromosom, dan lebih jauh dalam waktu yang lama dapat terjadi kerusakan sistem reproduksi dan sel tubuh. Untuk mengurangi terjadinya pencemaran air.
usaha-usaha pencegahan, antara lain, sebagai berikut:
a.   tidak membuang sampah di sembarang tempat, baik itu di parit maupun di sungai.
b.   tidak membuang limbah sembarangan dengan cara membuat tempat pengolahan limbah cair; air limbah diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan sehingga air limbah tersebut tidak berbahaya bagi ekosistem air.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan sebelumnya di atas, maka kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagi berikut:
1.  Air adalah air yang terdapat di alam dan atau berasal dari  sumber air yag terdapat di atas permukaan tanah tidak termasuk air yang terdapat dilaut.
2.  Air minum adalah air yang melalu proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
3.  Ribuan zat kimia organik berhasil diidetifikasi dalam air minum di seluruh dunia, banyak di antaranya ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Ada beberapa unsur kimia pokok dalam air yan g dapat menimbulkan masalah atau penyakit, dalam peristiwa semacam itu, air biasanya tidak dapat diminum karena rasa,bau, dan tampilannya tidak dapat diterima.Masalah yang berkaitan dengan unsur kimia pokok dari air minum muncul terutama dari kemampuan unsure tersebut menimbulkan efek yang merugikan kesehatan setelah periode paparan yang panjang kontaminan yang menjadi sorotan khusus adalah yang bersifat toksik.
4.  Standar Kualitas air minum dikenal dalam peraturan menteri Kesehatan R.I. No. 907 tahun 2002 yang telah ditetapkan sebagai air minum, Sedangkan Standard kualitas air bersih dapat diartikan dalam peraturan 416/MENKES/PER/IX/1990 yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan–persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar kiranya dapat meningkatkan derajat kesehatan utamanya dalam penggunaan air bersih. Karena saat sekarang ini sangat sulit mendapatkan air bersih oleh karena itu kita tetap harus menjaga kelestarian alam dan kesehatan lingkungan agar sumber-sumber air bersih tidak tercemar dan layak untuk dikonsumsi atau di minum.



Tugas   
M.K. PAB (Penyediaan Air Bersih)
Dosen: Edy Juspar, S.K.M

AIR DAN KESEHATAN
                                                                                             



 








DISUSUN OLEH  :



MISNAWATI                        : 10.101.263




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR

 
2013