BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Tiap
makhluk hidup membutuhkan air. Air (H2O) merupakan kebutuhan pokok hidup
manusia dan sekitar 70-80% dari berat
badan tubuh manusia adalah mengandung air, (WHO), Menetapkan kebutuhan per
orang per hari di desa 60 liter, dikota antara 100 samapi 150 liter.
Penyedian
air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memegang peranan penting dalam
meurunkan angka kejadian berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui air
atauterkait dengan air.
Ada
tiga keprihatinan krusial dalam keterkaitan antara air dan kesehatan (laporan
komisi WHO mengenai kesehatan dan lingkungan). Pertama adalah keterbatasan yang
dihadapi oleh Negara-negara yang miskin air dan dampkanya terhadap manusia.
Kedua pemeliharaan mutu air menghadapi permintaan yang semakin bertambah.
Ketiga adalah menyangkut hubungan langsung antara air dan kesehatan, khususnya
kepada penyakit-penyakit yang di akibatkan oleh air dengan jumlah dan mutu yang
kurang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Suplai
air yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan menambah masalah, untuk
mempertahankan mutu air dengan dasar pemikiran ini kebutuhan tersebut harus mencakup
kuantitas dan kualitas. Oleh karena itu pertimbangan-pertimbangan dari berbagai
aspek perlu diperhatikan sebagai dasar perencanaan air yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan baik aspek teknis (jumlah penduduk, perkembangan IPTEK
dan pola hidup masyarakat serta keadaan daerah), aspek administrasi dan aspek
sosial serta aspek hokum dan perundang-undangan.
B.
Rumusan
masalah
1. Bagaimana
Air dengan Kesehatan?
2. Sakit
apa yang di timbulkan oleh bahan kimia?
3. Bagaimana
standar Kualitas air minum?
C.
Tujuan
Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk
Mengetahui mengenai Air dan Kesehatan.
2. Untuk
Mengetahui Sakit yang ditimbulkan akibat bahan kimia.
3. Untuk
Mengetahui standar Kualitas air Minum.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Air
dan kesehatan
Air
adalah air yang terdapat di alam dan atau berasal dari sumber air yang terdapat di atas permukaan
tanah tidak termasuk air yang terdapat dilaut.
Air
minum adalah air yang melalu proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Di
sadari bahwa air merupakan kebutuhan pokok yang mutlak diperlukan. Jumlah air
pada tubuh kita kira-kira 70-80% dari tubuh badan kita. Ait harus tetap dijaga jumlahnya
didalam badan, karena air selama beberapa hari saja, maka kemungkinan terjadi
ya berbagai macam penyakit dan bila berlamjut akan menimbulkan kematian.
Pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan harus menjadi pusat perhartian dalam kaitannya dengan
lingkungankhususnya mengenai air. Namun demikian Kesehatan Lingkungan jarang
memperoleh prioritas yang tinggi dalam kebijakan-kebijakan lingkungan dalam
pembangunan walaupun sebenarnya mutu lingkungan dan hakekat pembangunan adalah
determinan utama kesehatan.Laporan komisi WHO mengenai kesehatan dan lingkungan
bahwa masalah-masalah yang paling mendesak di dunia adalah penyakit-penyakit
dan kematian dini/ premature akibat penyebab-penyebab biologis di dalam
lingkungan manusia, yakni; di air, penyebab-penyebab tadi menyebabkan kematian
dini atas jutaan orang khususnya bayi dan anak-anak, juga penyakit atau kecacatan
diantara ratusan juta orang lain. Masalah yang dicontohkan dan dirasakan
Negara-negara berkembang adalah bayi atau anak meninggal setiap tahun kurang
lebih empat juta orang akibat penyakit diare, terutama sebagai akibat air atau
makanan yang tercemar.
Peranan
air terhadap kesehatan
Bila musim kemarau manusia merasa kekurangan
air, hal itu adalah wajar, memang pada saat itu sangat sulit diperoleh air
karena jumlahnya sangat kurang. Tetapi tidak sedikit pula orang pada musim
hujan kekurangan. Tetapi tidak sedikit pula orang pada musim hujan kekurangan
air, dimana pada saat itu air bermlimpah-limpah dan jumpai dimana-mana. Air
yang dibutuhkan manusia bukanlah sembarang air tetapi air yang benar-benar sehat dan tidak mengagnggu kesehatan manusia.
Jelaslah bagi kita semua betapa pentingnya peranan air bagi kehidupan manusia,
bukan saja untuk dalam proses-proses hidup, tetapi juga untuk proses-proses
lainnya seperti industry, pertanian, pamadam kebakaran dan lain-lain. Pada
uraian terdahulu di atas bahwa tubuh manusia mengandung antara 70-80% air dari
seluruh berat badan. Air di daerah jaringan lemak terdapat kira-kira 90%. Darah
dan getah bening sebahagian besar terdiri dari air.
Apabila suatu saat tubuh kehilangan seluruh
cadangan lemak dan juga kehilangan setengah dari cadangan protein, hal ini
tidak akan membahayakan bagi tubuh manusia, namun bila terjadi bila terjadi
kehilangan 20% saja air dari dalam tubuh, akan bias mengakibatkan kematian. Hal
yang samapun dapat berlaku bagi makhluk hidup lain. Jadi tanpa adanya air maka
semua proses kehidupan baik itu abgi manusia maupun binatang akan terganggu dan
kemudian terhenti sama sekali yang berarti kematian.
Pengaruh
Air terhadap Kesehatan:
Secara
khusus pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak
langsung sebagai berikut:
1. Pengaruh
tidak langsung
Sama
halnya dengan udara, pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul
sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan
kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatakan untuk pembangkit
tenaga listrik untuk industry, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan
rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh adalah
pengotoran badan-badan air dengan zat kimia yang menurunkan kadar oksigen
terlarut, zat-zat kimia tidak beracun yang sukar untuk diuraikan seacara
alamiah dan menyebabkan masalah khusus seperti estetika, kekeruhan karena adnya
zat-zat tersuspensi.
a.
Zat-zat pengikat oksigen
Zat-zat pengikat Oksigen kebanyakan adalah
zat kimia organic, yang banyak dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai makanan
dan sumber energy untuk pertumbuhannya. Zat tersebut diuraikan dalam proses
metabolism mikrobah yang terbentuknya senyawa yang lebih sederhana, dan pada
akhirnya menjadi zat anorganik dan gas. Oksigen terlarut didapat karena proses
transfer dari atmosfir ke air dan transfer lewat fotosintesis algae dan lain
tumbuhan berwarna.
Kualitas badan air akan terganggu oleh
zat-zat tersebut, apabila transfer oksigen dari udara ke air berjalan lebih
lambat daripada penggunannya dalam proses biokimia tadi. Misalnya apabila zat
organic menstimulir tumbuhnya tanaman air,maka bila tanaman telah menutup
permukaan air, proses transef oksigen akan teganggu. Ikan yang sensitive
terhadap kadar oksigen dalam air akan mati pada kadar oksigen kurang dari 3-5
mg/L. Apabila BOD ( Biochemical oxygen demand) semakin tinggi, maka kehidupan
ikan diperairan semakin terancam secara progresif, sampai terjadi kematian ikan
secara total. Habisnya oksigen terlarut akan menyebabkan tumbuhnya organisme anaerob
beserta hasil metabolismnya yang menyebabkan bau. Pengaruh zat-zat pengikat
oksigen ini terhadap kesehatan terjadi secara tidak langsung karena kematian
mata rantai makanan (ikan) dan untuk alas an estetika. Selain itu daya guna air
untuk kesehatan akan menurun.
b.
Pupuk Tanaman
Akhir-akhir ini pupuk buatan banyak digunakan
di kegiatan pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan produksi bahan pangan
per luas area yang sama. Pupuk yang paling banyak dipakai terdiri dari elemen N (nitrogen), P (Pospor),
dan K (kalium). Hal tersebut dilakukan
karena jumlah penduduk yang semakin
meningkat, dan lahan pertanian semakin berkurang. Dengan menggunakan pupuk,
diharapkan panen akan bertambah, lebih banyak (daya dukung meningkat akibat
teknologi pertanian).
Pupuk yang dipergunakan di daerah
perrtanian ini tidak semuanya terpakai, sebagin akan terbuang keadalam
perairan. Karena pupuk tersebut juga bermanfaat bagi tumbuhan air, maka terjadi
pertumbuhan yang berlebih di permukaan perairan. Cepatnya pertumbuhan tanaman
air akan mempercepat terjadinya eutrofikasi sungai/danau, sehingga menjadi
keruh dan suatu saat bias mendangkal.
Suatu perairan dapat sama sekali tertutup
oleh tumbuahan sehingga mengurai cahaya yang dapat masuk ke dalam air. Selain
itu oksigen terlarut menjdi berkurang, air semakin menjadi anaerobic, anyir dan
berbau, ssehingga mengurangi populasi organism yang aerob dan menurunkan nilai
estetika. Dengan demikian, daya guna air bagi kesehatan secara tidak langsunng
lewat musnahnya rantai makanan yang
bersifat aerob.
c.
Material Tersuspensi
Materi yang tersuspensi adalah materi yang
mempunyai ukuran lebih besar daripada molekul/ion yang terlarut Materi yang
tersuspensi ini dapat digolongkan
menjadi dua yakni, yakni zat pada dan koloid. Zat padat tersuspensi
dapat mengendap apabila keadaa air cukup tenang, ataupun mengapung apabila
sangat ringan, materi inipun dapat disaring. Koloid sebaiknya sulit mengendap dan
tidak dapat disaring (filter) air biasa.
Materi tersuspensi mempunyai efek yang
kurang baik terhadap kualitas air karena menyebabkan kekeruhan dan mengurangi cahaya
yang dapat masuk ke dalam air. Oleh karenanya manafaat air akan berkurang,dan
organism yang butuh cahaya akan mati.setiap matinya organisme akan menyebabkan
terganggunya mata rantai makanan/ekosistem. Apabila zat ini sampai di muara
sungai dan bereaksi dengan air yang asin, maka koloid maupun zat terlarut dapat
mengendap di muara-muara dan proses inilah yang mentebabkan terbentuknya
delta-delta. Dapat dimenrti bahwa pengaruhnya terhadap kesehatan pun menjadi
tidak langsung.
d.
Zar-zat kimia penyebab masalah khusus
Ke dalam kategori ini termsuk segala macam
zat organik dan anorganik. Misalnya Fenol yang beraksi dengan khlor (Disenfektan dalam pengolahan
air) menjadi khlorfenol yang menimbulkan baud an rasa tidak enak. Dapat pula
zat-zat kimia dalam air masuk kedalam tubuh ikan dan menyebabkan baud an rasa
daging ikan yang kurang enak. Dengan demikian timbul masalah estetika dan
masalah perikanan. Zat organic yang beraksi dengan khlor dapat juga menjadi
senyawa yang karsinogenetik, seperti organokhlorin, dalam hal ini maka pengaruh
terhadap kesehatan dapat bersifat langsung. Terbentuknya senyawa organo-khlorin
secara tidak sengaja, saat ini mulai di kelola, karena banyak oporganoklhoorin
yang bersifat karsinogenik dan persisten.
e.
Panas
Panas merupakan contoh pengotoran air oleh
zat fisis. Buangan panas terutama berasal dari industry yang besar, dimana air
diperlukan untuk proses pendinginan misalnya didapat di industry pembangkit
tenaga listrik. Buangan panas dari industry dapat langsung dibuang keperairan
apabila air hanya dialirkan satu kali saja, tetapi apabila pendinginan
dilakukan dengan memakai menara pendingin, maka sebagian dari panas akan hilang
karena terjadinya evaporasi.
Panas akan mengurangi potensi sumber air
untuk suatu proses pendinginan yang biasanya dibutuhkan dalam proses industri.
Selain itu meningginya temperature air dapat menyabebkan mengkatnya rasa dan
bau, karena reaksi biokimia akan berjalan dengan lebih cepat, padahal daya
larut oksige dalam air menjadi berkurang, karena cenderung menguap dalam keadaa
panas. Buangan air yang panas, di Negara beriklim dingin kadang-kadang dapat
dimanfaatkan untuk penghagatan, secara langsung air yang panas dapat dipakai
unruk irigasi dimusim dingin, sehingga waktu bercocok tanam bias diperpanjang
karenanya. Demikian pula dalam bidang peternakan ikan dan kerang.
2. Pengaruh
Langsung
Pengaruh
air secara langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air, dan
terjadi karena air selain untuk diminum, juga berfungsi sebagai penyalur
ataupun penyebar agen penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar
penyakit. Kualitas air dapat berubah apabilah kapasitas air untuk membersihkan
dirinya telah terlampaui. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah serta
insentitas aktivitas penduduk yang tidak hanya meningkatkan kebutuhan air
tetapi juga meingkatkan jumlah dan memperburuk kualitas air buangan.
Buangan-buangan inilah yang merupakan sumber-sumber pengotoran perairan.
a.
Zat-zat kimia yangpersisten
Sebaliknya dari zat kimia yang terurai
oleh mikroba dengan memanfaatkan oksigen terlarut, zat-zat persisten, tidak
dapat diuraikan untuk jangka waktu yang cukup lama dalam kondisi perairan yang
normal. Oleh karena itu tidak dapat dimekanisme alamiah yang dapat menguraikan
zat tersebut dan tidak ada jalan alamiah bagi perairan untuk membersihkan diri
dari zat-zat tersebut, maka akan terjadi akumulasi didalam air maupun organisme
air dan didalam rantai makanan biota akuatik, yang akhitnya akan masuk
kemanusia. Oleh karena itulah timbul kekhawtiran di antara para ahli lingkungan
akan terjadi dampak diwaktu yang akan datang.
Sebagai contoh zat persisten adalah
deterjen yang terbuat dari alki sulfonat yang tidak linier atau bercabang.
Selain itu, deterjen juga menimbulkan busa busa diperairan yang secara estetik
tak dapat dieterima, dan menimbilkan kesulitan dalam pengolahan air. Contoh
lain adalah DDT (dikhloro-diphenyl-trikhloroetan) yang pernah digunakan dalam
pembaratasan nyamuk Malaria di seluruh dunia. DDT telah banyak bermanfaat
diberbagai Negara dalam pemberantasan penyakit yang menyebar lewat nyamuk. Oleh
karenanya kasus kematian akibat penyakit-penyakit tersebut setiap tahunnya akan
terus menurun darstis.
b.
Zat Radioaktif
Zat radioaktif dalam jumlah yang cukup
banyak akan menimbulkan efek terhadap kesehatan, tetapi hal ini tidak akan
terjadi apabila pengendalian buangan zat radioaktif dilaksanakan dengan sangat
ketat. Namun demikian, zat radioaktif, dalam jumlah yang sedikit pun adapt pula
menimbulkan masalah terjadi biomagnifikasi didalam orgaisme akuatik. Besar
kecilnya masalah ini sangat tergantung pada kadar magfiaksi, peran organisme
tersebut dalam rantai makanan, serta lamanya waktu paruh zat radioaktif selain
itu sedemikian biasanya tidak dapat di gunakan oleh industri pembuat film.
c.
Penyebab penyakit
Adanya penyebab penyakit didalam air,
dapat menimbulkan efek langsung terhadap kesehatan, Penyeban penyakit yang
mungkin ada, dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian besar yaitu:
1.
Penyebab hidup, yang menyebabkan penyakit
menular, dan
2.
Penyebab yang tidak hidup, yang menyebabkan
penyakit tidak menular.
B.
Sakit
akibat bahan Kimia
Ribuan
zat kimia organik berhasil diidetifikasi dalam air minum di seluruh dunia,
banyak di antaranya ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Ada
beberapa unsur kimia pokok dalam air yan g dapat menimbulkan masalah atau
penyakit, dalam peristiwa semacam itu, air biasanya tidak dapat diminum karena
rasa,bau, dan tampilannya tidak dapat diterima.Masalah yang berkaitan dengan
unsur kimia pokok dari air minum muncul terutama dari kemampuan unsure tersebut
menimbulkan efek yang merugikan kesehatan setelah periode paparan yang panjang kontaminan
yang menjadi sorotan khusus adalah yang bersifat toksik.
Pemaparan jangka panjang
terhadap bahan kimia akan menimbulkan berbagai macam masalah atau penyakit
seperti:
1. Terjadinya
kerusakan pada ginjal, hati, tulang, dan pankkreas itu di akibatkan oleh paparan Cadmium di dadalam air minum. Apabila Cadmium
masuk kedalam tubuh, maka sebagian besar akan terkmpul dihati,ginjal dan ada
sebagian yg dikeluarkan .
2. Terjadinya
kerusakan pada sel tubuh yang diakibatkan oleh paparan zat kimia cobalt,gejala
utama saat terpapar oleh cobalt yaitu akan merasakan sesak nafas, sakit
diidaerah jantung dan lambung, dan batuk. Kebanyakan penderita adalah mereka
yang keserngan mengomsumsi bir dalam jumlah yang banyak.
3. Terjadinya
asbestosis yang diakibatkan oleh paparan Asbes dalam air minum.
4. Masuknya
perak kedalam air minum akan mengakibatkan terjadinya iritasi kulit, dan
menghitamkan kulit.
5. Intoksitas
akut akibat konsumsi air sumur yang mengandung nitrat yang berkadar tinggi
mengakibatkan terjadinya penyakit diare, seseorang akan menjadi koma bahkan
jika tidak tetolong akan meninggal.
Dari
Uraian diatas jelas bahwa pengaruh Zat kimia terhadap kesehatan itu sangat
berbahaya, dan dapat mengakibatkan berbagai macam masalah ataupun penyakit yang
ditimbulkannya akibat dari bahan kimia tersebut.
C.
Standar
Kualitas air minum
Air
minum yang ideal seharusnya jernih, tidakl berwarna, tidak berasa, dan tidak
berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman pathogen dan segala
makhluk yang membahayakan manusia. Tidak mengandung Zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat
secara estetis, dan dapat merugikan endapan pada seluruh jaringan
distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya
serta meluasnya penyakit bawaan air (Water borne diseases).
Atas
dasar pemikiran tersebut dibuat standar kualitas air minum yaitu suatu
peraturan yang member petunjuk tentang konsentrasi berbagai parameter yang
sebaiknya diperbolehkan ada di dalam air minum agar tujuan PAB dapat tercapai.
Standar demikian akan berlainan dari Negara ke Negara, tergantung keadaan
social budaya dan derajat kekebalan tubuh masyarakat, juga kemajuan teknologi
suatu Negara.
Standar
Kualitas air minum dikenal dalam peraturan menteri Kesehatan R.I. No. 907 tahun
2002 yang telah ditetapkan sebagai air minum, Sedangkan Standard kualitas air bersih dapat
diartikan sebagai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sebagai syarat air
bersih dalam peraturan 416/MENKES/PER/IX/1990
yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan–persyaratan
yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan,
penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan ini
dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan
penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta mempertinggi derajat
kesehatan masyarakat. Dengan peraturan ini telah diperoleh landasan hukum dan
landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air bersih. Demikian pula halnya
dengan air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih sehari-hari, sebaiknya
air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan mempunyai
suhu yang sesuai dengan standard yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa
nyaman. Jika salah satu dari syarat tersebut tidak terpenuhi maka besar
kemungkinan air itu tidak sehat karena mengandung beberapa zat kimia, mineral,
ataupun zat organis/biologis yang dapat mengubah warna, rasa, bau, dan
kejernihan air (Azwar, 1990).
Untuk standar kualitas air secara
global dapat digunakan Standar Kualitas Air WHO. Sebagai organisasi kesehatan
internasional, WHO juga mengeluarkan peraturan tentang syarat-syarat kulaitas
air bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi. Peraturan yang
ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan sebagai pedoman bagi Negara anggota.
Namun demikian masing-masing negara anggota, dapat pula menetapkan syaratsyarat
kualitas air sesuai dengan kondisi negara tersebut.Hal ini penting karena
syarat air minum ini merupakan salah satu dasar untuk dapat menarik wisata dari
manca Negara. Akan tetapi, darimana pun asalnya, suatu standar, parameternya
selalu di bagi kedalam beberapa bagian anatara lain sebagai berikut:
1. Parameter
fisis
Paramete fisis ini selain efeknya terhadap kesehatan,
juga sering berguna di daerah perdesaan dimana tidak tersedia laboratorium,
sehingga tidak dapat dilakukan uji air lengkap kimia, secara fisika, biologi,
yakni orang mudah mengetahui kualitas air dan dari sifat fisiknya saja,
seperti, Bau, Keruh, Rasa tidak enak, berbusa dll.
a. Bau
Air minum tidak boleh
berbau, yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan diminum oleh
masyarakat. Bau air dapat member petunjuk air. Misalnya bau amis yang dapat
disebabkan olehtumbuhan algae yang berlebih atau air terkontaminasi berbagai
desinfeksi, terutama mereka yang
tidak mengetahuinya, dan sudah
terbiasa minum air sungai, dan air sumur dangkal.
b. Kekeruhan
Kekeruhan
air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi. Baik yang bersifat anorganik
maupu organic. Zat Anorganik biasanya, berasl dari lapukan batu dan logam,
sedangkan yang organic dapat berasal dari lapukan tanaman dan/atau hewan. Zat
organic menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembanganbiakannya.
Bakteri ini juga merupakan zat organic tersuspensi, sehingga pertambhannya akan
menambah pula kekeruhan air . Demikian pula dengan algae yang berkembangbiak
karena adanya zat N, P, K akan menambah kekeruan air. Air yang keruh sulit
didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zattersuspensi tersebut. Hal ini
tentu berbahaya bagi kesehatan, bila mikroba itu pathogen.
c. Rasa
Air
minum biasanya tidak member rasa atau tawar. Air yang tidak tawar dapat
menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa
logam/amis,rasa pahit,asin,dan sebagainya. Efeknya tergantung pada penyebab
timbulnya rasa tersebut.
d. Suhu
Suhu
air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarut zat
kimia yang ada pada saluran/pipa,, yang dapat membahayakan kesehatan,
menghambat reaksi biokimia da dalam saluran/pipa, Mikroorganisme pathogen tidak
mudah berkembang biak, dan di minum air dapat menghilangkan dahaga.
e. Warna
Air
minum tidak berwarna untuk alas an estetis dan untuk mencegah keracunan dari
berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Secara alamiah, warna
dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat yang terdapat di air rawa,
berwarna kuning muda, menyerupai urin, oleh karenanya orang tidak mau
menggunakannya.
2. Parameter
Kimiawi
a. Antimoni
Atimoni
merupakan logam yang banyak digunakan dalam semi konduktor, antifriksi ,
detector inframerah, dalam baterai, da juga dipakai dalam korek api. Antimoni
ini sering terdapat dalam senyawa bersama arsen dan timbale. Keracunan antimoni
sendiri dapat menyebabkan rasa mual,muntah,diare, dan menyebabkan kanker pada
manusia.
b. Alumunium
Almunium
(Al) adalah metal yang mudah dibentuk, karenanya anyak digunakan sehingga
terdapat banyak dilingkungan makanan, dan juga banyak digunakan untuk mengemas
berbagai makanan dan minuman. Didalam standar air minum Al hanya digolongkan ke
dalam zat yang mungkin menimbulkan keluhan dari pihak konsumen.
c. Sianida
Sianida
adalah senyawa sian (Cn) yang sudah lama terkenaal sebgai racun. Di dalam tubuh
akan menghambat pernapasan jaringan, sehingga terjadi asfiksia, orang merasa
tercekik dan cepat di ikuti kematian. Keracunan kronis menimbulkan malaise, dan
iritasi, sianida ini didapatkan secara alamiah di berbagai tumbuhan. Apabila
ada didalam air minum, maka untuk menghilangkannya diperlukan pengolahan
khusus. Selain itu hidrocyanida juga mudah terbakar.
d. Selenium
Selenium
adalah logam yang berbau bawang putih didapat bersama-sam dengan Cu, Au, Ni,
dan Ag. Selanium juga didapat antara lain pada industry gelas, kimia, plastik,
dan semikonduktor. Dalam dosis besar seakan menyebabkan gejala seperti muntah
dan diare.
e. Natrium
Natrium
elemen (Na) sangat reaktif, karenanya bila berada di dalam air akan terdapat
sebagai suatu senyawa. Natrium sendiri bagi tubuh merupakan benda asing, tetapi
toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya.
3. Parameter
Biologis
Persyaratan
mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya:
bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain.
Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
b. Tidak mengandung bakteri non patogen
seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain.
4. Parameter
Radiologis
Radioaktivitas
yang terdapat dalam suatu air dapat berasal dari kebocoran industri-industri
nuklir, pusat-pusat pembangkit tenaga nuklir dan dari sampah-sampah radioaktif
yang dapat bersatu dengan pasir atau lumpur dalam kehidupan biologis atau
terlarut dalam air.
Zat radioaktif
yang teraplikasi dalam teknologi nuklir yang digunakan pada berbagai bidang
dapat menimbulkan sisa pembuangan. Dapat saja sisa zat radioaktif tersebut
terbawa ke dalam lingkungan air. Pengaruh radioaktif ini dapat mengakibatkan
gangguan pada proses pembelahan sel, rusaknya kromosom, dan lebih jauh dalam
waktu yang lama dapat terjadi kerusakan sistem reproduksi dan sel tubuh. Untuk mengurangi
terjadinya pencemaran air.
usaha-usaha pencegahan, antara lain, sebagai berikut:
usaha-usaha pencegahan, antara lain, sebagai berikut:
a. tidak membuang sampah di sembarang
tempat, baik itu di parit maupun di sungai.
b. tidak membuang limbah sembarangan
dengan cara membuat tempat pengolahan limbah cair; air limbah diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang ke perairan sehingga air limbah tersebut tidak berbahaya
bagi ekosistem air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan
sebelumnya di atas, maka kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagi berikut:
1. Air
adalah air yang terdapat di alam dan atau berasal dari sumber air yag terdapat di atas permukaan
tanah tidak termasuk air yang terdapat dilaut.
2. Air
minum adalah air yang melalu proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
3. Ribuan
zat kimia organik berhasil diidetifikasi dalam air minum di seluruh dunia,
banyak di antaranya ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Ada
beberapa unsur kimia pokok dalam air yan g dapat menimbulkan masalah atau
penyakit, dalam peristiwa semacam itu, air biasanya tidak dapat diminum karena
rasa,bau, dan tampilannya tidak dapat diterima.Masalah yang berkaitan dengan
unsur kimia pokok dari air minum muncul terutama dari kemampuan unsure tersebut
menimbulkan efek yang merugikan kesehatan setelah periode paparan yang panjang
kontaminan yang menjadi sorotan khusus adalah yang bersifat toksik.
4. Standar
Kualitas air minum dikenal dalam peraturan menteri Kesehatan R.I. No. 907 tahun
2002 yang telah ditetapkan sebagai air minum, Sedangkan Standard kualitas air bersih dapat
diartikan dalam peraturan 416/MENKES/PER/IX/1990 yang biasanya dituangkan dalam
bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan–persyaratan yang
harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan,
penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini
diharapkan kepada para pembaca agar kiranya dapat meningkatkan derajat
kesehatan utamanya dalam penggunaan air bersih. Karena saat sekarang ini sangat
sulit mendapatkan air bersih oleh karena itu kita tetap harus menjaga
kelestarian alam dan kesehatan lingkungan agar sumber-sumber air bersih tidak
tercemar dan layak untuk dikonsumsi atau di minum.
Tugas
M.K. PAB
(Penyediaan Air Bersih)
Dosen: Edy
Juspar, S.K.M
AIR DAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
MISNAWATI : 10.101.263
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar