Senin, 03 Juni 2013

Borak pada bakso

                                                      BORAKS PADA BAKSO
1.    TOKSIKOLOGI
Bakso merupakan salah satu menu favorit kita. Makanan ini digemari oleh hampir semua kalangan dan semua usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun tanpa kita sadari, ternyata ada suatu ancaman mengintai kesehatan tubuh kita, yaitu BORAKS! Ya, boraks yang di indikasikan bisa mengawetkan bakso dan menjadikannya lebih kenyal  dan tahan lama, ternyata ikut dimasukkan ke dalam adonan pembuatan bakso oleh pedagang bakso yang berniat curang guna memperoleh keuntungan dengan cara mengawetkan bakso agar bisa tetap dipergunakan esok harinya.
Pemakaian boraks untuk memperbaiki mutu bakso sebagai pengawet telah diteliti pada tahun 1993. Di DKI Jakarta ditemukan 26% bakso mengandung boraks baik di swalayan, pasar tradisional dan pedagang makanan jajanan. Pada pedagang bakso dorongan ditemukan pedagang menggunakan boraks dengan kandungan boraks antara 0,01 – 0,6 %Selain itu digunakan tawas yang dilarutkan dalam 2 gram/liter air tersebut digunakan untuk merebus bakso untuk mengeringkan dan mengeraskan permukaan bakso. Beberapa pengolah bakso menggunakan TiO2 yaitu zat kimia yang disebut Titanium dioksida untuk menghindari warna bakso yang gelap.
Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, apalagi sifat toksifikasinya tidak seberapa berpengaruh dan terlihat di awal pemakaian konsumsi makanan, namun seiring dengan berjalannya waktu jika penggunaan boraks untuk pengkonsumsian makanan ini diteruskan dan dibiasakan maka racun itu akan menumpuk terus dan berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia.
Boraks dengan yang tidak atau masih alami sangat sulit dibedakan, tidak bisa dibedakan hanya dengan panca indera biasa, namun harus dilakukan uji khusus boraks di laboratorium. Nah, apa itu BORAKS? Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna  putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing
2.    TOKSIKODINAMIK
a.    Proses masuknya Boraks di dalam tubuh manusia
Mekanisme toksifikasi dari boraks telah diketahui berbeda dari mekanisme racum formalin pada makanan yang bila dikonsumsi akan memberikan efek langsung pada kesehatan manusia, namun boraks memiliki sifat perusak kesehatan yang berbeda. Boraks dikonsumsi manusia melalui pernafasan dan pencernaan, kemudian substansinya diserap oleh usus, untuk lebih lanjut disimpan terus menerus secara kumulatif dalam hati, otak, ginjal, atau bahkan testis, hingga akhirnya dosis toksin dari boraks semakin tinggi dalam tubuh Pada dosis normal di bawah batas ambang maksimal, efek negatif toksisitas boraks pada manusia masih dapat ditoleransi seperti nafsu makan yang menurun, gangguan sistem pencernaan, gangguan pernafasan gangguan sistem saraf pusat ringan seperti halnya mudah bingung, anemia, serta kerontokan pada rambut.
Namun bila dosis toksin telah mencapai atau bahkan melebihi batas maksimal maka akan mengakibatkan dampak yang fatal, mulai dari muntah-muntah, diare, sesak nafas, kram perut dan nyeri perut bagian atas (epigastrik), mual, lemas, pendarahan gastroentritis disertai muntah darah serta sakit kepala yang hebat.
Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks bukan hanya mengganggu enzim-enzim Dalam lambung boraks akan diubah menjadi asam borat, sehingga gejala keracunannya pun sama dengan asam borat. Setelah diabsorbsi akan terjadi kenaikan konsentrasi dan ion boraks dalam cairan serebrospinal. Dosis lethal pada orang dewasa adalah 15-20 gram, sedangkan pada anak-anak 3-6 gram.



b.    Proses Keluarnya Boraks di dalam tubuh manusia
Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat.
3.    EKOTOKSIKOLOGI
seperti apa keberadaan boraks dilingkungan:
Menurut EPA, boraks tidak beracun untuk burung, ikan dan invertebrata air, dan "relatif tidak beracun" untuk serangga. EPA telah memberi label Borax sebagai pestisida yang aman, tetapi penggunaan boraks sebagai herbisida mungkin tidak berbahaya bagi tanaman yang langka atau terancam punah, adanya     boraks yang    beredar.    Dilingkungan memang sangat berbahaya bagi manusia, namun boraks juga dapat di manfatkan di lingkungan, Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.
4.    BIOMONITORING
Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, Boraks Adalah zat yang sangat berbahaya bagi manusia jika tertelan atau terhirup, dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan. Hal ini juga dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif dalam sistem saraf pusat, saluran pencernaan, hati dan ginjal jika tertelan atau terhirup. Menurut National Institutes of Health, keracunan biasanya terjadi ketika seseorang sengaja mencerna zat yang mengandung boraks, seperti produk pembasmi serangga, atau makanan yang telah tercemar dengan boraks. Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian
Pada anak-anak dan bayi bila kadar boraks didalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih maka akan terjadi keracunan sangat fatal yang dapat menyebabkan kematian.Pada orang dewasa dapat menimbulkan kematian bila kadarnya mencapai 10-20 gram. Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia boraks bahkan dapat menjadi penyebab kematian.
5.    HUBUNGAN XENOBIOTIK DALAM SISTEM BIOLOGI DAN LINGKUNGAN
a.     Hubungan Xenobiotik boraks pada manusia
Boraks Adalah zat yang sangat berbahaya bagi manusia jika tertelan atau terhirup, dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan.
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri non-pangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan anti septic kayu.
Hubungan boraks dengan kesehatan manusia, Boraks memiliki efek racun yang berbahaya pada sistem metabolisme manusia sebagaimana halnya zat-zat tambahan makanan lain yang merusak kesehatan    manusia jika dikonsumsi terlalu lama dan berkepanjangan. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria.
b.    Hubungan Xenobiotik boraks pada Lingkungan
Xenobiotik    boraks dalam lingkungan dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan industri, Boraks dalam industri makanan lebih dikenal sebagai pengenyal, merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa.
 Boraks adalah senyawa yang dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus serta memiliki kekenyalan yang khas. Dengan kemampuan tersebut boraks sering disalahgunakan oleh para produsen makanan yaitu digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan yang dijualnya. Namun begitu boraks merupakan bahan tambahan makanan yang sangat berbahaya bagi manusia karena bersifat racun. saat ini keberadaan boraks dilingkungan sudah tdak bisa dikontrol lagi, karena para produsen berlomba-lomba mencari  keuntungan dengan menggunakan Boraks sebagai pengenyal dalam jajanan khususnya bakso dan dapat bertahan lama sehingga para produsen menyalagunakan pemanfaatan boraks tersebut. Boraks akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar